• RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Sit amet felis. Mauris semper,

Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, ...

Category name clash

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. ...

Test with enclosures

Here's an mp3 file that was uploaded as an attachment: Juan Manuel Fangio by Yue And here's a link to an external mp3 file: Acclimate by General Fuzz Both are CC licensed. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, ...

Block quotes

Some block quote tests: Here's a one line quote. This part isn't quoted. Here's a much longer quote: Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. In dapibus. In pretium pede. Donec molestie facilisis ante. Ut a turpis ut ipsum pellentesque tincidunt. Morbi blandit sapien in mauris. Nulla lectus lorem, varius aliquet, ...

Contributor post, approved

I'm just a lowly contributor. My posts must be approved by the editor.Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. Maecenas at ...

Posted by REIGA (IPA 3) - - 0 komentar


Membangun Masa Depan

Hari ini adalah saat kita menanam benih, dan masa depan adalah waktu untuk memanen. Karena itu, siapapun yang ingin tahu masa depannya, maka lihatlah apa yang dilakukannya sekarang.

Orang paling rugi di dunia ini adalah orang yang diberikan modal, tapi modal itu ia hamburkan sia-sia. Dan, modal termahal dalam hidup adalah waktu. Dalam QS Al-'Asher [103] ayat 1-3, Allah SWT berfirman bahwa untung ruginya manusia dapat diukur dari sikapnya terhadap waktu. Kalau ia berani menghamburkan waktunya, maka ia tergolong orang yang menyia-nyiakan kehidupan. Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.

Ada tiga jenis waktu. Pertama, masa lalu. Ia sudah lewat, sehingga ada di luar kontrol kita. Banyak orang sengsara hari ini gara-gara masa lalunya yang memalukan. Karena itu, kita harus selalu waspada jangan sampai masa lalu merusak hari kita. Kedua, masa depan. Kita sering panik menghadapi masa depan. Tanah kian mahal, pekerjaan semakin sulit, dan lainnya. Walau demikian, masa lalu dan masa depan kuncinya adalah hari ini. Inilah bentuk waktu yang ketiga.

Seburuk apa pun masa lalu kita, kalau hari ini kita benar-benar bertaubat dan memperbaiki diri, insya Allah semua keburukan itu akan terhapuskan. Demikian pula dengan masa datang. Maka sungguh mengherankan melihat orang yang bercita-cita tapi tidak melakukan apa pun untuk meraihnya. Padahal hari ini adalah saat kita menanam benih, dan masa depan adalah waktu untuk memanen. Karena itu, siapapun yang ingin tahu masa depannya, maka lihatlah apa yang dilakukannya sekarang.

Belajar Menghitung

Saudaraku, kita harus mulai menghitung semua yang kita lakukan. Ucapan kita sekarang adalah sebuah jaminan. Kita bisa terpuruk hanya dengan satu patah kata. Kita pun bisa menuai kemuliaan dengan kata-kata. Uang yang kita dapatkan sekarang adalah tabungan masa depan. Bila kita dapatkan dengan cara tidak halal, niscaya aibnya akan segera kita rasakan.

Karena itu, terlalu bodoh andai kita melakukan hal yang sia-sia. Detik demi detik harus kita tanam sebaik mungkin, karena inilah bibit yang buahnya akan kita petik di masa depan. Kalau kita terbiasa berhati-hati dalam berbicara, dalam bersikap, dalam mengambil keputusan, dalam menjaga pikiran dan hati, maka kapan pun malaikat maut menjemput, kita akan selalu siap. Tapi kalau kita bicara sepuasnya, berpikir sebebasnya, tak usah heran bila saat kematian menjadi saat paling menakutkan.

Menyongsong Masa Depan Cerah

Ada tiga cara agar masa depan kita cerah. Pertama, pastikanlah hari-hari kita menjadi sarana penambah keyakinan pada Allah. Kita tidak akan pernah tenteram dalam hidup kecuali dengan keyakinan pada Allah SWT. Pupuk dari keyakinan adalah ilmu. Orang-orang yang tidak suka menuntut ilmu, maka imannya tidak akan bertambah. Bila iman tidak bertambah, maka hidup pun akan mudah goyah.

Kedua, tiada hari berlalu kecuali jadi amal. Di mana pun kita berada lakukan yang terbaik. Segala sesuatu harus menjadi amal. Dilihat atau tidak dilihat kita jalan terus.

Ketiga, terus melatih diri agar mampu menasihati orang lain dalam kebenaran dan kesabaran, dan terus melatih diri untuk mampu menerima nasihat dalam kebenaran dan kesabaran. Kita akan mampu memberi nasihat, kalau kita senang diberi nasihat. Wallahu a'lam.



Penulis : Aa Gym ( KH. Abdullah Gymnastiar )
[ Read More ]

Posted by REIGA (IPA 3) - - 0 komentar



Tidak Perlu Ganteng Untuk Dapatkan Pacar Cantik

Beberapa orang memilih tidak percaya ketika aku mengatakan bahwa seorang pria tidak membutuhkan wajah ganteng dan banyak uang kalau cuma untuk mendapatkan cinta dari cewek cantik nan mulus. Untuk itulah, sekarang aku mau memberikan bukti nyata dan penjelasan yang masuk akal.

Aku juga mengatakan bahwa seorang cowok tidak perlu banyak berkorban, melakukan hal-hal gila, menghamburkan uang, sok jagoan, sok pintar, sok baik hati, sok suka membantu, dan sok-sok yang lain kalau hanya untuk mendapatkan pacar cantik.

Aku juga berpendapat bahwa ada 2 macam cewek yang paling mudah didekati, yaitu cewek yang sudah punya pacar dan cewek paling cantik di lingkungannya - misalnya paling cantik sekampung, sekampus dsb. Aku akan jelaskan ini nanti.



Aku tidak sedang mabuk, aku juga belum gila. Ini adalah kenyataan. Ya, fakta yang tidak diketahui banyak laki-kali. Dan sekarang aku sedang mengajari kamu untuk memahami dan menggunakan pengetahuan ini untuk mendapakan cewek secantik apapun yang kamu inginkan.



Jika seorang pria dapat memuaskan perasaan seorang wanita, maka wanita tesebut akan menyerahkan dirinya kepada pria itu. Tidak peduli apapun wujud penampakan fisik pria tersebut. Jadi sejelek apapun kamu, selama masih dalam wujud manusia, bukan hantu, kamu punya kesempatan untuk mendapatkan cewek cantik.



Perlu contoh?

Oke, aku beri 2 contoh selebritis cewek cantik yang "gila" pada cowok item, jelek, mrongos, dan tidak terlalu kaya. Ya sih, si cowok memang sudah cukup kaya kalau buat orang biasa. Namun melihat ini cewek adalah artis terkenal, pastinya cewek seksi ini bisa mendapatkan lelaki yang lebih ganteng dan kaya.



Pertama, lihatlah Seal dan Heidi Klum

Mereka sekarang sudah menikah dan memiliki anak. Pertanyaannya adalah:

*

Apakah yang membuat Model Terkenal Heidi Klum jatuh cinta dengan Seal?
*

Apakah Seal Ganteng? Silahkan jawab sendiri, kamu sudah tahu jawabnya.
*

Apakah Heidi Klum jatuh cinta dengan Seal karena hartanya? Heidi Klum sudah tentu dapat menghasilkan uang lebih banyak dari Seal karena Heidi Klum adalah super model kelas dunia.

Kedua, Lihatlah Jojo dan Pacarnya.

Apakah Jojo buta? Aku yakin kamu sedikit lebih ganteng dari pacarnya jojo..!

Sekarang kamu sudah mengetahui bahwa wajah, bentuk fisik dan uang, bukanlah segala-galanya bagi wanita. Kamu bisa meyakinkan diri sekarang, bahwa kamu bisa dapatkan wanita cantik apapun yang kamu mau.

Mungkin, diantara kamu, masih ada yang ragu. Ah, itu kan terjadi di luar negeri. Tidak terjadi di indonesia.

Di Indonesia mah beda...!

Contoh yang aku berikan memang orang dari hollywood. Sebetulnya ada banyak sekali contoh orang indonesia. Di sekitar kamu pasti juga ada, tapi memang kalau di indonesia belum banyak. Mengapa di indnoensia belum banyak cowok jelek yang punya pacar cantik? Karena cowok indonesia masih jarang yang tahu rahasia mendapatkan cinta wanita. Selain itu tingkat kepercayaan diri mereka sangat rendah kalau mau mendekati wanita cantik.



Sebenarnya aku punya banyak bukti kejadian cowok jelek yang berhasil pendapatkan cewek cantik mulus. Namun contohnya itu temen-temenku sendiri yang pernah belajar sulap dari aku dan dia menggunakan sulap sebagai sarana untuk mendekati calon pacar. Jadi tidak etis kalau aku pasang di website umum ini. Kalau aku sendiri sih tidak termasuk cowok jelek yang bisa mendapatkan pacar cantik. Karena aku tidak merasa jelek.. Ha..ha...!



Dua Macam Cewek Cantik Yang Paling Mudah Didapatkan

cewek wanita cantik mudahDi awal artikel ini, aku mengatakan bahwa ada 2 macam wanita cantik yang bisa kamu dapatkan dengan mudah, yaitu cewek cantik yang sudah punya pacar dan cewek yang PALING CANTIK di lingkunganya. Sebenarnya ini adalah sebuah "pengetahuan rahasia" yang kuperoleh dari pengalaman hidup. Bukan hanya pengalamanku, tetapi pengalaman beberapa temanku. Kalau kamu baca tulisan ini, tetaplah jaga kerahasiaannya di depan cewek. Oke..?



Mengapa bisa begitu? Oke, aku jelaskan.

Cewek cantik yang sudah punya pacar lebih mudah didekati karena biasanya hubungan pacaran yang lebih dari 1 tahun sudah penuh dengan masalah. Banyak ketidak cocokkan dan sering bertengkar. Setelah satu tahun berpacaran, cowok biasanya menjadi suka mengatur, posesif, egois dan ingin menang sendiri.

Karena tekanan dalam hubungan ini, biasanya cewek butuh cowok lain sebagai tempat curhat. Nah, kalau kamu bisa mengambil peran sebagai "pelengkap" (dari segala sesuatu yang tidak didapatkan cewek dari pacarnya), maka kamu dengan sangat mudah "merebut" hati cewek itu.


Seandainya tidak ada konflik dalam hubungan, tetap saja cewek cantik yang sudah punya pacar lebih mudah didekati, karena saingan kamu dalam mendekatinya cuma 1, yaitu pacar cewek itu. Bandingkan dengan cewek cantik yang belum punya pacar. Banyak cowok yang berusaha mendapatkannya, otomatis saingan kamu lebih banyak.

Apakah boleh merebut pacar orang? - Boleh saja, asalkan bukan pacar temen dekatmu. He..he...

Sebenarnya kamu tidak merebut pacar siapapun meskipun kamu mendekati cewek yang sudah punya pacar. Kamu hanya memberi pilihan kepada cewek itu untuk tetap bersama dengan pacarnya atau nerasakan dunia baru bersama cowok yang lebih baik. Ingat, secara manusia bermoral, aku tetap menyarankan kamu boleh saja mendekati cewek cantik yang sudah punya pacar, tetapi asal kamu yakin bahwa kamu adalah pria baik yang tidak akan mempermainkannya.



Bagaimana bisa, cewek yang PALING CANTIK kok malah mudah didapatkan?

Perlu kamu catat: aturan ini hanya berlaku untuk cewek yang paling cantik di lingkungannya. Kalau setengah cantik, atau agak-agak cantik, atau cantik tapi bukan paling cantik, ya... aku gak jamin deh.


Alasan pertama mengapa mendapatkan cinta dari cewek paling cantik itu mudah adalah karena cewek yang terlalu cantik pastinya banyak diperhatikan cowok. Namun umumnya cowok hanya berani memperhatikan saja dan tidak serius bertekad untuk mendapatkannya cinta cewek itu. Hal itu karena kebanyakan pria merasa minder dan tidak yakin bisa mendapatkan cewek paling cantik dan mulus tersebut. Nah, karena sekarang kamu sudah tahu kenyataan ini, sekarang adalah kesempatan kamu untuk berani bertindak dengan yakin untuk mendapatkan cewek cantik itu.

Alasan kedua. Bisa jadi ada banyak cowok yang berusaha mendekatinya, tapi semua cowok menggunakan cara pendekatan yang kuno, basi, cara lama. Si cewek paling cantik yang sudah hafal cara pendekatan cowok biasa, akan merasa jenuh dan menganggap tidak penting atau tidak menantang. Ini juga kesempatan kamu. Lakukanlah pendekatan dengan cara paling unik yang kamu bisa, yaitu dengan SULAP MAGIC.



Cewek, butuh sesuatu yang unik. Yang berbeda dan jarang ada. Sekarang kamu punya kesempatan untuk menguasai cara unik mendekati wanita yang belum banyak diketahui oleh cowok di indonesia. Sebentar lagi, kamu menjadi cowok yang BERBAHAYA..! - Ya, berbahaya karena kamu bisa mendapatkan cewek cantik manapun yang kamu mau.



Kamu sudah tahu cara membuat wanita jatuh cinta padamu sekarang.

Aku sudah katakan fakta sesungguhnya yang aku ketahui.

Aku yakin apa yang kukatakan itu benar, karena aku membuktikannya sendiri.

Beberapa temanku juga telah membuktikannya.

Aku tahu, tidak semua pria akan setuju dengan argumen yang kutulis di halaman ini. Terutama pria yang memang tidak punya keyakinan untuk bisa mendapatkan pacar cantik. Mereka selalu saja membantah pemikiran baru yang belum pernah mereka coba, tetapi tetap mempertahankan pemikiran lama yang sudah terbukti gagal. Kalau kamu ingin berhasil, ubahlah cara pikir kamu. Terima cara-cara baru yang bisa membuat kamu untuk berubah.



Sekarang terserah kamu. Ingin mempersulit diri dan terus bermimpi mendapatkan pacar cantik, atau kamu bangkit untuk mendapatkan cinta cewek impianmu. Kalau kamu memilih bangkit, aku bisa ajarkan kamu rahasia SULAP MAGIC untuk mendapatkan cinta wanita.



Oke. Sekarang milikilah keyakinan, bahwa kamu bisa mendapatkan cewek secantik apapun yang kamu inginkan. Kamu punya kesempatan. Semua orang punya kesempatan untuk mendapatkan cewek cantik. Namun kebanyakan mereka takut bertindak. Mereka takut ditolak. Gagal itu biasa. Lebih baik gagal setelah mencoba, daripada tidak pernah mencoba sama sekali. Namun aku yakin, kalau kamu memperhatikan saran-saranku (yang aku tulis di halaman ini), kamu sudah punya cukup kemampuan untuk mendapatkan pacar cantik. Tidak peduli kalau kamu kurang ganteng atau kurang kaya dibanding sainganmu.



Gunakan SULAP MAGIC untuk meluluhkan hati wanita..!
[ Read More ]

Posted by REIGA (IPA 3) - - 0 komentar





Definisi

Cinta adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit. Bisa di alami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:

1. Perasaan terhadap keluarga
2. Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
3. Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
4. Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
5. Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
6. Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
7. Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
8. Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
9. Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme

Pengunaan perkataan cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge. Namun demikian perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut:

1. Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros
2. Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia
3. Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape
4. Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge

[sunting] Etimologi

Beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa Melayu apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat lebih banyak kosakatanya dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuno, yang membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan agape.

Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:

1. Pengenalan
2. Tanggung jawab
3. Perhatian
4. Saling menghormati

Erich Fromm dalam buku larisnya (the art of loving) menyatakan bahwa ke empat gejala: Care, Responsibility, Respect, Knowledge (CRRK), muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai. Omong kosong jika seseorang mengatakan mencintai anak tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada tanggungjawab pada si anak. Sementara tanggungjawab dan pengasuhan tanpa rasa hormat sesungguhnya & tanpa rasa ingin mengenal lebih dalam akan menjerumuskan para orang tua, guru, rohaniwan dll pada sikap otoriter.
[sunting] Jenis-jenis cinta

Seperti banyak jenis kekasih, ada banyak jenis cinta. Cinta berada di seluruh semua kebudayaan manusia. Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan. Lihat hipotesis Sapir-Whorf.

Ekspresi cinta dapat termasuk cinta kepada 'jiwa' atau pikiran, cinta hukum dan organisasi, cinta badan, cinta alam, cinta makanan, cinta uang, cinta belajar, cinta kuasa, cinta keterkenalan, dll. Cinta lebih berarah ke konsep abstrak, lebih mudah dialami daripada dijelaskan.

Cinta kasih yang sudah ada perlu selalu dijaga agar dapat dipertahankan keindahannya
[sunting] Cinta antar pribadi

Cinta antar pribadi menunjuk kepada cinta antara manusia. Bentuk ini lebih dari sekedar rasa kesukaan terhadap orang lain. Cinta antar pribadi bisa mencakup hubungan kekasih, hubungan orangtua dengan anak, dan juga persahabatan yang sangat erat.

Beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antar pribadi:

* Afeksi: menghargai orang lain.
* Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain (yang tentunya sangat jarang kita temui sekarang ini).
* Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan (bukan saling memanfaatkan).
* Commitment: keinginan untuk mengabadikan cinta, tekad yang kuat dalam suatu hubungan.
* Keintiman emosional: berbagi emosi dan rasa.
* Kinship: ikatan keluarga.
* Passion: Hasrat dan atau nafsu seksual yang cenderung menggebu-gebu.
* Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain secara fisik, termasuk di dalamnya hubungan seksual.
* Self-interest: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi, cenderung egois dan ada keinginan untuk memanfaatkan pasangan.
* Service: keinginan untuk membantu dan atau melayani.
* Homoseks: Cinta dan atau hasrat seksual pada orang yang berjenis kelamin sama, khususnya bagi pria. Bagi wanita biasa disebut Lesbian (lesbi).

Energi seksual dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk hubungan. Namun atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan seksual dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta. Dalam banyak agama dan sistem etik hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual kepada keluarga dekat, anak, atau diluar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa seks. Afeksi, keintiman emosi dan hobi yang sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia.
[ Read More ]

Posted by REIGA (IPA 3) - - 1 komentar




Universitas Cambridge (Inggris: Cambridge University; Latin: Universitas Cantabrigiensis) adalah universitas kedua-tertua di dunia bahasa Inggris, dengan persyaratan masuk yang paling ketat di Britania Raya.

Catatan awal sudah tidak tersimpan lagi, namun universitas ini tumbuh dari sebuah perhimpunan sarjana di kota Cambridge, Cambridgeshire, Inggris, kemungkinan dibentuk pada 1209 oleh sarjana yang kabur dari Universitas Oxford setelah bertengkar dengan penduduk kota sana. Referensi ?

Universitas Oxford dan Cambridge, sering dijuluki Oxbridge, telah memiliki sejarah kompetisi yang lama satu sama lain, dan dipandang luas sebagai universitas paling elit dan bergengsi di Britania Raya. Berdasarkan sejarah, mereka telah menghasilkan sejumlah ilmuwan, penulis, dan politisi Britania yang terkenal.

Afiliasi dari Universitas Cambridge telah memenangkan 80 Penghargaan Nobel [1], lebih banyak dari universitas lain di dunia .[2]. Dari 80 pemenang Penghargaan Nobel ini, 70 pernah menghadiri Cambridge sebagai murid prasarjana atau pasca-sarjana, dan bukan sebagai "associate" riset, "fellow" atau profesor (Universita Chicago di urutan ke-2 dalam afiliasi pemenang Penghargaan Nobel, dengan 79 orang, tetapi hanya 30 yang pernah belajar di Universitas Chicago sebagai murid prasarjana atau pasca-sarjana).

Cambridge is a member of the Russell Group, a network of large, research-led British universities; the Coimbra Group, an association of leading European universities; the LERU (League of European Research Universities), and the IARU (International Alliance of Research Universities).

Cambridge adalah anggota dari Grup Russell (sebuah jaringan besar, universitas Britania yang berorientasi riset), Grup Coimbra (sebuah perhimpunan universitas terkemuka Eropa), dan LERU (League of European Research Universities, Liga Universitas Riset Eropa).
[ Read More ]

Posted by REIGA (IPA 3) - - 0 komentar



Universitas Harvard


Universitas Harvard
Lambang Universitas Harvard
Logo Universitas Harvard
Didirikan 8 September 1636
Jenis Swasta
Motto Veritas (Kebenaran)
Presiden Lawrence H. Summers
Sarjana 6.650
Magister 13.000
Lokasi Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat
Kotak ini: lihat • bicara

Harvard University (bahasa Indonesia: Universitas Harvard) adalah universitas swasta di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat dan anggota Ivy League dan merupakan universitas terbaik dunia.


Sejarah singkat

Universitas ini didirikan pada 8 September 1636 dan merupakan perguruan tinggi tertua di Amerika Serikat. Awalnya bernama New College, ia dinamakan ulang menjadi Harvard College pada 13 Maret 1639 untuk menghormati penyumbang terbesarnya, John Harvard, seorang mantan mahasiswa Universitas Cambridge.

Rujukan terawal yang memanggil Harvard sebagai "universitas" dan bukan "college" terjadi pada tahun 1780.
Institusi

Universitas Harvard adalah salah satu universitas paling bergengsi di dunia dan mempunyai pendapatan terbesar di antara universitas-universitas di seluruh dunia (US$22,6 miliar pada tahun 2004), hampir dua kali lipat Universitas Yale, pesaing terdekatnya).

Rangking universitas Amerika Serikat keluaran US News tahun 2005 menempatkan Universitas Harvard dan Universitas Princeton bersama-sama di urutan pertama.[1] Universitas Harvard juga meraih urutan pertama pada tahun 2004, setelah lima tahun di posisi kedua dan ketiga. Times Higher Education Supplement World University Rankings juga menempatkan Universitas Harvard di urutan pertama [2].
Fakultas

Universitas Harvard kini mempunyai 9 fakultas, diurutkan di bawah ini menurut masa didirikan:

* Harvard Faculty of Arts and Sciences dan subfakultasnya, Harvard Division of Engineering and Applied Sciences, yang bersama-sama meliputi:
o Harvard College, yang adalah bagian pascasarjana Universitas ini (1636)
o Harvard Graduate School of Arts and Sciences (1872)
o Harvard Division of Continuing Education, termasuk Harvard Extension School dan Harvard Summer School
* Fakultas Kedokteran, termasuk Harvard Medical School (1782) dan Harvard School of Dental Medicine (1867)
* Harvard Divinity School (1816)
* Harvard Law School (1817)
* Harvard Business School (1908)
* Harvard Graduate School of Design (1914)
* Harvard Graduate School of Education (1920)
* Harvard School of Public Health (1922)
* Kennedy School of Government (1936)

Mahasiswa Harvard dari Indonesia

* Agus Yudhoyono, Putra Presiden Indonesia
* Anthony Jackson, pengusaha
* Anthony Wijaya, Ahli kesehatan
* Alvin Gunawan, Analis keuangan Exxon.com
* Alvin Januar, Direktur Citygroup
* Alvin Lesmana,Direktur Utama Exxon Indonesia
* Arief Budiman,Dosen University of Melbourne
* Benny Kusumo, -
* Billy Andreas, Ahli Hukum Dunia
* Brilly Kristian, Ahli kesehatan Amerika
* Charles Himawan, Dosen Falkutas Hukum UI
* Cynthia Sondakh, Pengacara
* Daniel Kristanto, Direktur Telmex.com
* Dewi Susanti, -
* Della Hartati, Ahli Hukum Amerika
* Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Kesehatan RI
* Evan Garry, Motivator, konsultan Pertamina
* Felicia Gonzales, Pengacara
* Francis Sebastian, -
* Hans Gunawan, Mantan Direktur Indosat
* Ihromi, Pendeta, Teolog
* Ivan Maleiv, Pengusaha
* Jason Moningka, Analis utama Keuangan CityGroup
* Junaidi Maluwi, Consultant BCG
* Kelvin Wirawan, Ahli Hukum Dunia
* Mario Sutanu, -
* Matius Kartawidjaja, Ahli ekonomi Dunia
* Melvin Mahayana, Dosen Falkutas Hukum UCLA
* Nelson Widiono, Mantan Analis Keuangan British Petroleum.com
* Peter Kartawidjaja, Konsultan Hukum PT.Garudamas
* Raymond Antonius, Programmer
* Robert Sondakh, Pengusaha
* Robert Tilaar, Pengusaha
* Ronald Kumaat, Pengusaha
* Ryan Kusuma, Ahli hukum
* Sean Octano, Dokter
* Sjahrir, Ekonom, Dosen Falkutas Ekonomi UI
* Steven Hartono, Pengacara
* Steven Salim, Pengusaha
* Tapi Omas Ihromi, Antropolog Indonesia
* Travis Halim, CEO CityGroup
* Vabian Anthony, Dokter
* William Atmajaya, Mantan Direktur Utama Chevron Indonesia
* Yudian Wahyudi, Dosen PTAIN
[ Read More ]

Posted by REIGA (IPA 3) - - 0 komentar


Menjadi Pintar dengan Membaca Pintar

Orang yang pintar hampir dapat dipastikan suka membaca. Melalui membaca Anda akan menemukan berbagai macam informasi yang belum pernah Anda dapatkan sebelumnya. Namun, terkadang Anda sulit memahami isi sebuah buku. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda mulai belajar cara membaca yang pintar.
Pertama, bacalah terlebih dahulu bagian-bagian penting buku yang akan Anda baca. Mulailah dengan membaca resensi buku, biografi penulis, kata pengantar, dan daftar isi. Keempat hal tersebut dapat memberikan Anda gambaran mengenai kualitas buku yang akan Anda baca.
Kedua, ubahlah segala macam kebiasaan buruk Anda dalam membaca. Hindari kebiasaan-kebiasaan seperti, membaca sambil menggerakkan bibir, menunjuk tulisan, dan membaca dengan suara keras. Semua hal tersebut dapat memboroskan waktu Anda dalam membaca.
Ketiga, mulailah berlatih membaca dengan cepat. Melalui membaca cepat, Anda dapat menghemat waktu membaca. Selain itu, kecepatan membaca Anda pun akan terus meningkat. Salah satu caranya adalah dengan mengabaikan kata bantu seperti, di, ke, dari, dan, atau, serta yang. Tujuannya adalah agar teks yang Anda baca semakin ringkas dan mempersingkat waktu membaca.
Keempat, bacalah buku per paragraf secara teratur. Jangan melompat pada paragraf selanjutnya sebelum Anda menyelesaikan paragraf yang awal. Setelah selesai membaca beberapa halaman dari buku tersebut, tanyakanlah pada diri Anda beberapa pertanyaan dari bacaan tersebut. Jika Anda belum dapat memahaminya, bacalah buku tersebut sekali lagi.
Kelima, temukan ide pokok pada buku yang Anda baca. Setelah itu, bacalah lebih kritis, jika perlu siapkan catatan kecil untuk bagian bacaan yang perlu diingat. Melalui cara membaca seperti itu, pemahaman Anda akan buku tersebut akan lebih mendalam lagi.
Keenam, cobalah konsentrasi dalam membaca bacaan yang cukup berat. Fokuskan pikiran pada setiap kata-kata sulit. Jika perlu, cari arti dari kata-kata sulit tersebut dalam kamus.
Ketujuh, gunakan setiap waktu luang Anda untuk membaca. Usahakan Anda selalu membawa buku bacaan yang seukuran dengan saku atau surat kabar. Tujuannya agar Anda dapat membaca buku tersebut kapan saja dan di mana saja. Hasilnya, Anda akan bertambah pintar dan waktu pun tak terbuang sia-sia.
[ Read More ]

Posted by REIGA (IPA 3) - - 0 komentar





[ Read More ]

Posted by REIGA (IPA 3) - - 5 komentar


Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu
Prajurit Profesional Sejati


Mantan Kepala Staf AD yang sempat dicalonkan Presiden Megawati menjadi Panglima TNI, ini seorang prajurit sejati yang memiliki kecerdasan emosional, intelektual dan spiritual. Mantan Pangkostrad ini kelahiran Palembang, 21 April 1950, ini selain sangat irit bicara soal politik, juga dikenal taat menjalankan ibadah agama.



Mantan Pangkostrad ini senantiasa meminta kekuatan lahir dan batin agar mampu menjalankan amanah sebagai tentara yang bertaqwa dan dimuliakan Allah.



Prajurit pejuang ini selain sangat irit bicara soal politik, juga dikenal taat menjalankan ibadah agama. Sejak masa muda, ia bercita-cita dan bertekad menjadi prajurit yang baik, profesional dan bertakwa.


Ryamizard Ryacudu lahir dan dibesarkan dalam keluarga tentara. Ayahnya yang bernama Ryacudu (almarhum), adalah seorang brigadir jenderal TNI purnawirawan yang ketika berdinas aktif dikenal sebagai seorang pengagum dan kepercayaan Presiden Soekarno.



Keluarga ini juga dikenal sangat menekankan pentingnya pendidikan agama. Maka ketika kecil, Ryamizard dijuluki “Si Hadis” karena kepandaiannya menghafal sejumlah hadis Rasulullah. Panggilannya meningkat lagi menjadi “Pak Kiai” saat ia taruna militer.


Ia memang taat menjalankan ibadah agama, salat lima waktu dan puasa sunnah Senin-Kamis. Ketika menjabat Pangdam V Brawijaya pun, dengan pangkat jenderal bintang dua, dia sering mengikuti berbagai macam kajian keagamaan termasuk tasawuf dan tarekat dengan berpegang pada Al-Qur’an dan hadis Rasul.



Sehingga ia tersepuh menjadi seorang prajurit yang memiliki bekal kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, yang menuntunnya menjadi prajurit profesional yang baik dan bertaqwa. Selain dengan mengandalkan kedalaman kecerdasan dan keterampilan kemiliteran (intelektual) dan pengendalian emosi (kecerdasan emosional), dia senantiasa meminta kekuatan lahir dan batin (kecerdasan spiritual) agar mampu menjalankan amanah sebagai tentara yang bertaqwa dan dimuliakan Allah.


Kebanggaan akan figur ayah menjadi alasan utama Ryamizard memutuskan masuk tentara. Tidak ada unsur keterpaksaan. Kebanggaan akan figur itu disebabkan oleh sang ayah selain sangat menekankan pentingnya pendidikan agama dalam keluarga, sepanjang berkarir di militer pun si ayah mengabdikan seluruh hidupnya bagi bangsa dan negara. Pesan Sang Ayah kepada Ryamizard adalah agar menjadi tentara yang profesional.


Selain memedomani pesan tersebut, sikap keras ayah ikut pula diwarisinya. Dia melihat bahwa negara ini adalah milik seluruh bangsa Indonesia. Karena itu, kalau ingin negara ini aman tenteram, maka seluruh bangsa Indonesia sendirilah yang harus membuatnya.



Dalam menjalankan tugas, ia selalu berupaya mendekatkan diri kepada Tuhan. Hal itu didorong keinginannya menjadi prajurit yang baik, profesional dan bertakwa.


Ia pun telah menjadi seorang prajurit sejati yang profesional, sesuai keinginan sang ayah. Komitmen profesionalisme militer itu pernah ditunjukkannya bersama rekan-rekan seangkatannya lulusan AMN 1973, dalam buku “Indonesia Baru dan Tantangan TNI, Pemikiran Masa Depan.” Buku itu antara lain bicara soal doktrin Dwifungsi ABRI yang telah lama bercokol di pentas perpolitikan nasional. Inti sari isi buku itu adalah menganjurkan agar tentara kembali ke tugas profesionalnya sebagai militer.


Mantan Pangdam Jaya ini memperistri Nora Trystiana putri Jenderal TNI Try Sutrisno yang mantan Wakil Presiden RI. Dikaruniai tiga orang anak, Ryano Patriot, Dwinanda Patriot , dan Tryananda Patriot.



Nama alumni pendidikan militer Akabri Darat tahun 1973, ini

mulai dikenal luas saat menjadi salah satu komandan Kontingen Garuda XII di Kamboja pada 1990-an, tatkala berpangkat kolonel. Ia banyak menjadi sumber berita. Dari Kamboja ia menjadi Komandan Brigade Infanteri 17 Kostrad, lalu Aspos Kasdam VII/Wirabuana, lalu Kepala Staf Divif 2/Kostrad, Kasdam II/Sriwijaya, Pangdif 2/Kostrad, Kepala Staf Kostrad, dan yang terbaru sebagai Panglima Kodam V/Brawijaya (1999), Pangdam Jaya (1999-2000), Pangkostrad (Agustus 2000 - 2002), dan menjadi KSAD sejak 2002.


Jenderal berbintang empat, ini berasal dari daerah yang sama dan dekat pula dengan Taufiq Kiemas suami Presiden RI Megawati Soekarnoputri. Maka saat diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), ia harus menghadapi isu bermacam-macam. Misalnya, isu dikatrol menjadi KSAD karena nepotisme dan koneksi Palembang. Tetapi, “Saya bukan Palembangisme,” bantahnya tegas.


Bintangnya mulai bersinar saat berpangkat kolonel. Namun, dia mulai diperhitungkan sebagai prajurit sejati saat melakukan gelar pasukan sehari sebelum Presiden Abdurrahman Wahid menyampaikan pidato pertanggungjawaban di Sidang Istimewa (SI) MPR, Minggu 22 Juli 2001. Itu adalah masa menjelang kejatuhan Wahid.


Sehingga, gelar pasukan itu dinilai berbagai pihak sebagai sinyal keberpihakan TNI terhadap masa depan bangsa yang lebih baik mengingat doktrin politik TNI adalah doktrin politik negara. Apa yang terbaik bagi negara adalah yang terbaik bagi TNI.


Gelar pasukan yang kata Ryamizard sudah seizin Presiden Wahid, bertajuk Apel Kesiapan TNI di Silang Monas tepat di depan Istana Merdeka diikuti tak kurang 2.000 personil TNI dan dipimpin langsung oleh Ryamizard Ryacudu, selaku Pangkostrad jenderal berbintang tiga ketika itu. Antara lain disertakan 81 kendaraan lapis baja dari Kostrad dan Korps Marinir.



Yang menarik, sebelum sampai ke tempat upacara, kendaraan lapis baja itu telah lebih dahulu melintasi jalan-jalan utama di Jakarta dan menarik perhatian masyarakat. Unsur yang dilibatkan ketika itu adalah TNI Angkatan Darat (AD) yang terdiri dari Batalyon 323 dan 320 (420 personel), Yon Linud 328 (160), Kopassus TNI AD (180), Kodam Jaya yang terdiri dari Yon Kav 7 dan 9 (200), Yon 203 (225), Marinir TNI AL (535), Armada Barat TNI AL (206), dan Skuadron 461 Korpaskhas TNI AU (120).


"Tidak ada yang istimewa dalam apel ini. Apel ini adalah apel yang biasa dilakukan seluruh prajurit. Tujuan utama apel ini untuk kekompakan, karena dengan kekompakan yang ditunjukkan ke masyarakat diharapkan masyarakat merasa tenang, aman, dan terlindungi," kata Ryamizard waktu itu.



Apel serupa kembali digelar Ryamizrad menjelang akhir 2003 lalu, sudah dalam jabatannya sebagai KSAD. Namanya Gelar Juang Kartika TNI Angkatan Darat. Pesannya sederhana saja, memberi warning agar Pemilu 2004 tidak berdarah-darah. Namun, anehnya warning ini malah dianggap beberapa orang politisi dan pengamat politik sebagai pertanda masih adanya niat militer memasuki area pilitik. Hal yang kemudian dibantahnya dengan tegas.



Profesional
Sikap profesionalisme Ryamizrad selalu tampak menonjol dalam memandang setiap persoalan konflik di daerah. Tentang keberadaan TNI di daerah konflik itu -- yang suka tidak suka, pasti menimbulkan ekses berupa korban jiwa maupun harta benda di kalangan tentara, gerakan separatis, dan rakyat sipil yang kadang lalu dimanfaatkan sekelompok orang tertentu untuk menyudutkan tentara -- Ramizard menyebutkan bahwa keberadaan militer di wilayah-wilayah konflik itu adalah atas kebijakan pemerintah.



Namun ia melihat, seringkali benturan-benturan yang terjadi di lapangan secara tidak langsung disebabkan oleh kebijakan politik yang tak pasti dalam penyelesaian konflik dan/atau separatisme di daerah.


Dia menggambarkan, tentara maunya tinggal “pithes” atau pencet saja jika ingin menyelesaikan persoalan di daerah konflik.



Namun, menurutnya, setiap konflik mempunyai akar persoalan dan cara penyelasaian yang berbeda terutama dari sudut pandang TNI. Daerah konflik Aceh, misalnya, sepanjang Gerakan Separatis Aceh (GSA) menginginkan merdeka dan tidak mau mengakui NKRI maka Ryamizard yakin perdamaian pasti tidak akan tercapai. Sebab TNI maunya Aceh tetap bagian dari NKRI. Karena itu, solusinya adalah GSA harus bergabung dan mengakui NKRI, baru persoalan akan selesai.


Tentang Papua, menurutnya, penyelesaiannya sudah lebih ke arah politis yang juga melibatkan negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan Australia. Dan itu urusannya para politisi. Kata Ryamizard, di sini urusan tentara adalah dengan kekuatan senjata yang tinggal pencet saja sebab jaringan separatis sudah diketahui di mana-mana.



Di kalangan militer, Ryamizard memang dianggap benar-benar prajurit profesional dan tidak banyak melakukan politicking. Karir politiknya diperkirakan akan mencapai puncak, pada waktunya.



Calon Panglima TNI

Presiden Megawati Soekarnoputri menjelang akhir jabatan, tepatnya 8 Oktober 2004, dalam surat kepada DPR mengajukan Ryamizard sebagai calon Panglima TNI menggantikan posisi Jenderal Endriartono Sutarto yang surat pengunduran dirinya telah disetujui.



Alasan Megawati mengajukan Ryamizard di ujung masa jabatannya sebagai presiden itu dikarenakan dua kepala staf TNI lainnya kala itu sudah memasuki masa pensiun. Sementara, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto sendiri sudah dua kali mengajukan pensiun. Makanya, Megawati merasa mengambil kebijakan yang tidak salah. DPR pun sempat memproses dan menyetujui Ryamizard menjadi Panglima TNI.

Namun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menggantikan Mega bulan berikutnya, hanya sepekan setelah dilantik, mengirim surat ke DPR yang intinya mencabut surat pengajuan Presiden sebelumnya.



Surat pencabutan Presiden SBY itu menimbulkan silang pendapat di DPR dan kalangan masyarakat. DPR pun mengajukan hak interpelasi. Lalu Presiden ke DPR dan dicapai kesepakatan bahwa Presiden akan segera mengajukan nama calon Panglima TNI lagi ke Senayan. Untuk mendinginkan suasana, ditiupkan kemungkinan Ryamizard akan diajukan kembali.

Kemudian pada Februari 2005, Markas Besar TNI mengajukan kembali nama Ryamizard dalam satu paket dengan rencana pergantian kepala staf angkatan kepada Presiden. Sebagai orang paling senior di antara ketiga kepala staf angkatan itu, Ryamizard dianggap lebih berpeluang diajukan.



Sejumlah kalangan juga beranggapan Presiden akan mengajukan nama Ryamizard sesuai dengan ketentuan Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004 yang mengharuskan Presiden mengajukan satu nama Panglima TNI ke DPR untuk disetujui.

Tapi anggapan dan perkiraan itu ditepis saat Presiden masih memperpanjang masa jabatan panglima hingga akhir 2005. Sebaliknya, Presiden mengganti tiga kepala staf angkatan, termasuk Ryamizard, KSAD waktu itu.



Terkesan Presiden SBY sengaja mengulur waktu untuk menghindari Ryamizard jadi Panglima TNI. Apalagi ketika itu umur Ryamizard sudah menjelang usia pensiun sebagaimana disyaratkan Undang-Undang TNI, 56 tahun.



Publik pun bertanya, apakah memang ada masalah pribadi antara SBY dengan Ryamizard, yang memengaruhi sehingga SBY tak menghendaki Ryamizard jadi Panglima TNI?



Ryamizard dan SBY satu angkatan di Akabri ( masuk 1970). Ryamizard sebenarnya sudah diterima satu tahun sebelum SBY masuk Akabri. Tapi kecelakaan saat pelonco di Gunung Tidar, Magelang, mematahkan kaki Ryamizard. Akibatnya, setahun kemudian Ryamizard mencoba lagi dan lolos. Di situ ia bertemu SBY, menjadi kawan seangkatannya.



Namun, dalam perjalanannya, SBY duluan lulus (1973). Ryamizard baru lulus setahun kemudian, 1974. Tiga orang taruna kawan seangkatannya bernasib serupa, tertunda kelulusannya karena kena skorsing. Salah satu kawannya itu adalah Prabowo Subianto, putra begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo yang kemudian menjadi menantu mantan presiden Soeharto.

Hubungan Ryamizard dan SBY kembali berlangsung setelah keduanya dilantik menjadi perwira TNI-AD. Tahun 1993, tugas mempertemukan mereka di Markas Brigif Lintas Udara 17/Kujang 1 Kostrad, Jakarta. Saat itu SBY sudah kolonel dan menjadi komandan menggantikan Kolonel Inf. Sugiono. Ryamizard sudah letkol dan menjadi Kepala Staf Brigif Linud 17/Kujang I. Satuan elite ini terdiri dari tiga batalion dan dikenal punya prestasi tempur legendaris. Tahun 1997, mereka bertemu lagi di Palembang. SBY menjadi Pangdam II Sriwijaya, Ryamizard menjadi Kepala Staf Kodam Sriwijaya.


Salah satu orang dekat SBY di Istana menceritakan, sebagaimana ditulis Tempo Edisi 23-29 Januari 2006, terlepas dari terjadinya politisasi Panglima TNI di DPR, Oktober 2004, sebenarnya SBY memang berniat mengajukan nama Ryamizard sebagai pengganti Sutarto. Konon, pada 27 Oktober 2004, sehari setelah SBY mengirimkan surat ke DPR, menurut sumber ini, Presiden bertemu dengan Ryamizard di Istana Merdeka. Pertemuan itu luput dari perhatian wartawan.

Dua jam pertemuan, hanya lima menit mereka bicara serius. Selebihnya, reuni sesama kawan lama. Intinya, Presiden, kata orang dekat SBY ini, minta Mizard membenahi TNI. ”Satu-satunya nama panglima di saku saya adalah Abang (Ryamizard),” kata sumber ini menirukan SBY.

SBY juga menyatakan ingin melakukan pertemuan berkala dengan Mizard. Pesan lainnya, Ryamizard diminta tak banyak bicara dan lebih aktif di kegiatan sosial. Setelah itu, Mizard pun memilih banyak mengerem bicara. Tugas-tugas sosial juga lebih banyak dilakukannya. Misalnya merancang TNI Manunggal Desa di sejumlah desa di Aceh. Bahkan program itu dinilai efektif memulihkan Aceh, pasca-tsunami.

Tapi sejak itu tak ada kabar lagi. Pertemuan itu adalah yang pertama dan yang terakhir kalinya. Selain acara formal, tak ada lagi pertemuan berkala seperti yang dimaksud Presiden. Sampai akhirnya, Presiden memutuskan memperpanjang masa tugas Panglima TNI dan mengganti tiga kepala stafnya, termasuk Ryamizard. ”Sejak itu, Pak Mizard tahu, pertemuan itu tak pernah akan ada,” kata mantan anggota tim sukses SBY ini.

Skenario Istana memang berubah. Sumber Tempo menyebutkan, atas sejumlah masukan, Presiden akhirnya memperpanjang masa tugas panglima demi mengulur waktu. Selain menyiapkan jago baru, juga membuat alasan kuat yang membuat Presiden tidak memilih Ryamizard. Salah satunya adalah karena usia mantan KSAD itu memasuki masa pensiun. ”Bukan cuma kurang sreg, tapi juga perlu adanya penggiliran angkatan untuk Panglima TNI sesuai dengan undang-undang,” kata pengamat politik Ikrar Nusa Bakti kepada Nuraini dari Tempo.

Tapi, yang jelas, kata orang dekat Presiden, Ryamizard tak disukai Amerika. Selain menganggap dia bertanggung jawab atas kasus Timika, Washington kabarnya menilai sosok Ryamizard sebagai jenderal yang punya closed mind (kolot). Salah satu yang disoal adalah buku Indonesia Terjebak Perang Modern yang dilansir Seskoad, akhir Desember 2004. Isi buku itu sedikit-banyak memposisikan Indonesia sebagai pihak yang berseberangan dengan Amerika Serikat.

Buku itu, kata sumber Tempo, sempat dilarang Presiden. Malah dua hari sebelum peluncuran buku itu, panitia akhirnya meminta izin ke Wakil Presiden Jusuf Kalla. Acara berlangsung mulus. Dan jadilah buku itu tanpa ucapan terima kasih kepada Presiden. Ryamizard sendiri membantah ketika dikonfirmasi sikap Presiden soal ini. ”Tidak, kok. Dua hari sebelum peluncuran, Danseskoad sudah berbicara langsung dengan Presiden. Saya kira beliau setuju,” ujarnya.

Soal perdamaian Aceh juga jadi ganjalan. Sikap keras tanpa kompromi mantan KSAD ini dianggap bisa membahayakan perdamaian di Aceh yang sedang dirintis. Apalagi, mantan KSAD ini dianggap tak setuju dengan hasil MOU Aceh di Helsinki. Dan yang terakhir, intinya Istana menyoal loyalitas Ryamizard. ”Termasuk karena terlalu dekat dengan mantan presiden Megawati,” kata sumber Tempo ini.

Agaknya, Ryamizard sudah paham betul, ini adalah babak akhir dari perjalanan kariernya di TNI. Penjelasan Presiden melalui Panglima TNI pekan lalu sudah sangat terang-benderang. ”Presiden memilih KSAU Marsekal TNI Djoko Suyanto demi rotasi di TNI,” kata Sutarto. Tidak dipilihnya Ryamizard, kata Sutarto, karena mantan KSAD itu akan segera memasuki masa pensiun.

Menurut Indra Bambang Utoyo, sudah lama Ryamizard mengetahui babak akhir cerita Panglima TNI. ”Sudah lama ia menyatakan legowo. Yang penting kini baginya, pengabdian bagi negara bisa dengan apa saja,” ujarnya.

Seperti juga lakon Bima, tulis Tempo, tokoh wayang yang digandrunginya, begitulah babak akhir jenderal Ryamizard. Karena terlalu lurus, Bima tak pernah menjadi mahasenapati dalam Perang Baratayuda. Dan Jenderal ”Bima” Ryamizard pun demikian. Ia tak akan menjadi mahasenapati Yudhoyono.
[ Read More ]

Posted by REIGA (IPA 3) - - 0 komentar




Marsekal TNI Djoko Suyanto
Dilantik Jadi Panglima TNI


Jakarta 13/02/06: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik Marsekal TNI Djoko Suyanto menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Endriartono Sutarto di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/2/2006). Selain itu, Presiden juga melantik Marsdya TNI Herman Prayitno menjadi Kepala Staf TNI AU (Kasau) menggantikan Djoko Suyanto.



Upacara pelantikan itu dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, dan Ketua DPR Agung Laksono, serta sejumlah pejabat lainnya. Mantan Kepala Staf TNI AD (Kasad), Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu, tidak hadir dalam acara pelantikan ini.



Pelantikan Panglima TNI ini dilaksanakan setelah Rapat Paripurna DPR, yang dipimpin Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno, Selasa (7/2/06), menyetujui secara aklamasi Marsekal TNI Djoko Suyanto menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI AD Endriartono Sutarto. Dengan persetujuan DPR ini, Presiden akan mengeluarkan Keppres pengangkatan dan kemudian melantiknya.


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya mengingatkan agar TNI tidak terseret kembali ke wilayah politik. Reformasi di TNI adalah tidak terlibatnya lagi dalam wilayah politik. Apalagi sekarang masih ada jenderal, marsekal, dan laksamana yang tergoda untuk berpolitik.



Presiden berharap roh reformasi, yang menuntut TNI netral dan terbebas dari politik praktis, dilaksanakan. Presiden tidak ingin TNI bermain api dalam kegiatan politik.

Presiden menyadari dalam masa transisi ini masih ada jenderal, marsekal atau laksamana yang tergoda untuk masuk ke wilayah politik. "Mari kita ukir sejarah, jangan sampai itu terjadi dan terulang kembali. Ada masa-masa yang memerlukan ketegaran dan netralitas segenap pimpinan TNI untuk tidak terseret kembali atau main-main api dalam kegiatan politik. Tetaplah netral. Selamatkan prajurit dan satuan TNI yang kita cintai," kata Presiden

Selain itu Presiden meminta pimpinan TNI untuk memperhatikan kesejahteraan prajurit yang menjadi prioritas agar kesejahteraan mereka layak sesuai kemampuan negara. Presiden meminta dilakukan pembinaan prajurit TNI dan dimodernisasi peralatan persenjataan (alutsista).

Dalam pengadaan peralatan dan modernisasi persenjataan, Presiden meminta dilakukan sesuai dengan kemampuan negara dan kebutuhan. Dalam hal pengadaannya sudah ada mekanisme dan prosedur sesuai aturan yang semuanya melalui Departemen Pertahanan. Karena itu Presiden meminta semuanya dilakukan secara transparan dan mengutamakan produksi dalam negeri. ►ti/tsl
[ Read More ]

Posted by REIGA (IPA 3) - - 0 komentar





Djoko Santoso
Jenderal yang Perfeksionis


Djoko Santoso seorang jenderal yang kalem, low profile, bersahaja tapi tegas dan cenderung perfeksionis. Setelah dua tahun menjabat Kasad, perwira intelijen yang kebapakan dan luwes, ini dilantik Presiden SBY sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Djoko Suyanto, Jumat (28/12/2007) siang di Istana Negara, Jakarta.



Setelah hampir tiga tahun menjabat Panglima TNI, Djoko Santoso digantikan Laksamana TNI Agus Suhartono, Selasa 28 September 2010.



***

Selain melantik Djoko Santoso menjadi Panglima TNI, Presiden SBY juga melantik Letnan Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), menggantikan Jenderal TNI Djoko Santoso dan Marsekal Madya TNI-AU Soebandrio sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) menggantikan Marsekal Herman Prajitno yang sudah memasuki masa pensiun.



Serah terima jabatan Panglima TNI dari Marsekal Djoko Suyanto kepada Jenderal TNI AD Djoko Santoso dilakukan dalam upacara militer pada Selasa 8 Januari 2008 pukul 09.00 Wib di halaman Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Upacara itu berlangsung sederahana tapi hikmat dihadiri sejumlah undangan.

Jenderal TNI Djoko Santoso, lahir di Solo, Jawa Tengah, 8 September 1952. Lulusan Akabri (1975) ini berpengalaman di lingkungan intelijen negara yang memang secara karakter tidak boleh high profile. Alumni Seskoad (1990) ini lebih banyak bertugas di lingkungan direktorat dan intelijen strategis pertahanan luar negeri. Sehingga eksposenya sangat minim.

Sejak menjabat Kasdam IV/Diponegoro (2000), karirnya mekin cemerlang. Dia kemudian dipercaya menjabat Waassospol Kaster TNI (1998). Kemudian, menjabat Pangdivif 2 Kostrad (2001). Lalu menjabat Pangdam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003 dan Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Mei 2003-Oktober 2003.



Karakter penugasan sarjana (S1) FISIP (1994) dan S2 Manajemen (2000) ini kembali menuntut sikap low profile saat dipercaya menjabat Wakil Kepala Staf TNI AD 2003-2005. Kemudian pada tanggal 18 Februari 2005, Ia dilantik menjadi KSAD, menggantikan Ryamizard Ryacudu. Kala itu, Tokoh Indonesia telah memperkirakan dia akan menjabat Panglima TNI berikutnya.

Sebelum dilantik, KSAD Jenderal Djoko Santoso diusulkan menjabat Panglima Tentara Nasional Indonesia menggantikan Marsekal Djoko Suyanto. Usulan itu tertuang dalam Surat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Nomor 65 yang diajukan ke pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Surat diterima Ketua DPR Agung Laksono, Senin (26/11/07) sore.

Surat presiden itu dibacakan di rapat paripurna DPR. Selanjutnya, Badan Musyawarah DPR menugaskan Komisi I yang membidangi masalah pertahanan untuk melakukan uji kelayakan dan kepatutan. Kemudian dalam sidang paripurna DPR menyetujui calon yang diajukan Presiden untuk dilantik sebagai Panglima TNI.





Djoko Santoso
Jenderal yang Perfeksionis



Jakarta 18/02/2007: Dia jenderal yang kalem, low profile, bersahaja tapi tegas dan cenderung perfeksionis. Perwira intelijen yang kebapakan ini juga luwes dalam pergaulan sehari-hari. Dia diangkat menjadi KASAD menggantikan Jenderal Ryamizard Ryacudu, ini, bahkan mungkin akan menjabat Panglima TNI berikutnya.


Dia dikenal dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bagi kalangan hak asasi manusia, Djoko Santoso juga praktis tidak tercela. Dia tidak terkait dengan masalah-masalah pelanggaran HAM besar seperti tragedi Mei, Semanggi dan Timtim. Juga tidak ada kaitan dengan masalah bisnis, perusahaan dan yayasan.

Pria kelahiran Solo, 8 September 1952, ini memang dibesarkan di intelijen negara yang memang secara karakter tidak boleh high profile. Apalagi di bidang tugas intelijen, dia juga kebanyakan di direktorat dan intelijen strategis pertahanan luar negeri. Sehingga eksposenya sangat minim.

Sebelum menjabat Kasdam IV/Diponegoro (2000), suami dari Angky Retno Yudianti, ini menjabat Waassospol Kaster TNI (1998). Kemudian lulusan Akabri (1975) ini menjabat Pangdivif 2 Kostrad (2001). Nama alumni Seskoad (1990) ini mulai menonjol setelah menjabat Pangdam XVI/Pattimura & Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003 dan Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Mei 2003-Oktober 2003.

Karakter penugasan sarjana (S1) FISIP (1994) dan S2 Manajemen (2000) ini kembali menuntut sikap low profile saat dipercaya menjabat Wakil Kepala Staf TNI AD 2003-2005. Tugas Wakasad yang secara organisasi memang harus di belakang layar dan menyediakan semua kebutuhan-kebutuhan operasional dari KASAD.

Jadi Wakasad

Ayah dua orang anak (Andika Pandu dan Ardya Pratiwi Setyawati) ini dilantik menjadi Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad) menggantikan Letjen TNI Darsono, MSc yang memasuki masa pensiun pada 31 Oktober 2003. Jabatan Pangdam Jaya yang ditinggalkannya diisi oleh Mayjen TNI Agustadi SP, yang sebelumnya menjabat Pangdam XVI/Pattimura.

Promosi ini tertuang dalam Surat Keputusan (Skep) Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto tanggal 24 Oktober 2003. Dalam Skep Panglima TNI itu sekaligus terjadi perubahan jabatan atas 120 Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen) di lingkungan Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas), Departemen Pertahanan, Fraksi TNI/Polri DPR RI, Dewan Pertahanan Nasional (Wantanas), Mabes TNI, Mabes TNI AD, Mabes TNI AL dan Mabes TNI AU.

Di antaranya Jenderal TNI Tyasno Sudarto pensiun dari pos terakhirnya sebagai Pati di Mabes TNI, Komandan Sekolah Komando TNI Letjen TNI Djadja Suparman, SIP dimutasi jadi Inspektur Jenderal TNI (Irjen TNI). Mayjen TNI Mahidin Simbolon menjadi Inspektur Jenderal TNI AD (Irjenad).

Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Sunarso menjadi Pangdam IV/Diponegoro. Brigjen TNI Syahrial BPP (Kasdam II/Sriwijaya) dipromosikan menjadi Pangdam II/Sriwijaya. Pos yang ditinggalkan Syahrial diisi oleh Brigjen TNI Bambang Suranto, Kepala Staf Divisi I Kostrad.

Panglima Kodam
Dalam suatu upacara militer di Makodam Jaya, Jakarta, Rabu (5/3/03) pagi, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Ryamizard Ryacudu melantik Mayjen Djoko Santoso sebagai Panglima Kodam (Pangdam) Jaya menggantikan Mayjen A Yahya.

Pelantikan Pangdam Jaya itu dihadiri para mantan Pangdam Jaya, seperti Try Sutrisno, Surjadi Soedirdja, Wiranto, Sutiyoso, dan Letjen Djadja Suparman. Juga dihadiri mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto di samping para perwira teras TNI AD lainnya.

Sebelumnya dia menjabat Pangdam XVI/Pattimura, sekaligus Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) Maluku menggantikan pejabat lama Brigjen Moestopo. Pangangkatannya jadi Pangdam XVI/Pattimura tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI No 388/V/2002 tertanggal 27 Mei 2002.

Komando Pengendalian Koopslihkam di Maluku itu langsung di bawah Penguasa Darurat Sipil (PDS) Maluku ketika itu. Dia bertanggung jawab kepada PDS Maluku. Tugas utama Kodam Pattimura ketika itu adalah untuk membantu menyelesaikan konflik. Pembentukan Koopslihkam yang dipimpin Pangdam XVI/Pattimura itu membawahi Satgas Keamanan dan Satgas Penegakan Hukum yang terdiri dari TNI dan Polri.

Sebagai Pangdam XVI/Pattimura dan Pangkoopslihkam, dia dinilai menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, sehingga dia mendapat promosi menjadi Pangdam Jaya. Dia digantikan Mayjen TNI Agustadi SP, yang kemudian menggantikannya pula menjabat Pangdam Jaya.

Djoko Santoso adalah lulusan Akabri 1975, teman seangkatan Pangdam VII/ Wirabuana Mayjen Amirul Isnaeni (akan dimutasi menjadi Pangdam IV/Diponegoro) dan Brigjen Hartono Suratman (Wakapuspen TNI). Saat ini, Mayjen Djoko Santoso masih menjabat Pangdam XVI/Pattimura, dan penggantinya adalah Mayjen Agustadi.

Sedangkan Mayjen A Yahya akan ditarik ke Mabes TNI AD sebagai Irjen TNI AD. Jabatan strategis lainnya yang pernah dijabat Jenderal lulusan Akabri 1972 itu adalah Kasdam Jaya, Kordinator Staf Ahli KSAD saat KSAD dijabat Tyasno Sudarto dan kemudian menjadi Pangdam VII/Wirabuana. Mayjen A Yahya dinilai berbagai kalangan berhasil dalam menangani kerusuhan Poso.





**

Satu-satunya tokoh Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Darat (TNI-AD) yang menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AD (WAKASAD) dan Kepala Staf TNI-AD (KASAD) pada urutan yang sama adalah Jenderal TNI Djoko Santoso. Perwira yang dibesarkan di intelijen negara ini menjabat sebagai WAKASAD pada urutan ke-24 menggantikan pendahulunya, Letjen TNI Darsono, MSc yang memasuki masa pensiun pada 31 Oktober 2003. Selanjutnya, ayah dari dua anak ini (Andika Pandu dan Ardya Pratiwi Setyawati) diangkat menjadi KASAD menggantikan Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu, juga di urutan KASAD ke-24, pada 18 Februari 2005.

Suami dari Angky Retno Yudianti ini terlahir dengan nama Djoko Santoso dari keluarga guru di Solo (Jawa Tengah), 8 September 1952 . Lahir sebagai anak pertama dari 9 orang bersaudara memaksa Djoko harus melewati masa kecil dengan hidup penuh keprihatinan. Ditambah lagi dengan kondisi keuangan orang tuanya yang hanya mengandalkan gaji almarhum ayah sebagai seorang guru Sekolah Menengah Atas (SMA). Dapat dibayangkan, betapa keseharian Djoko kecil bukanlah sebuah masa kanak-kanak yang menggembirakan, tapi penuh kesulitan. Namun, kondisi itu justru telah memberikan pelajaran hidup terbaik bagi Sang Jenderal untuk menempa dirinya sebagai pejuang. Kerja keras dan belajar sungguh-sungguh adalah bahagian dari cerita perjuangan hidupnya dari kecil hingga saat ini. Tidak ada suatu masa pun yang dilewati dengan hanya bersantai-santai, apalagi berhura-hura.

Sebahagian kalangan menilai bahwa Djoko Santoso adalah figur seorang Jenderal yang cenderung perfeksionis. Mungkin ini ada benarnya, terlihat dari penampilan dan kepemimpinannya yang sedikit hati-hati, kalem, low profile , bersahaja tapi tegas dan menginginkan segalanya berjalan sesempurna mungkin. Selain itu, Perwira Tinggi (Pati) kebapakan ini juga luwes dalam pergaulan sehari-hari. Setelah menempati berbagai pos kepemimpinan di tubuh TNI, dia kemudian dipercaya menjadi Kepala Staf TNI-AD (KASAD) yang diembannya sejak awal tahun 2005 hingga sekarang.

Di kalangan aktivis hak asasi manusia, Djoko Santoso praktis tidak tercela. Dia diyakini tidak terkait dengan masalah-masalah pelanggaran HAM yang hingga sekarang masih menjadi misteri di negeri ini. Djoko Santoso juga tidak mempunyai kaitan dengan masalah bisnis, perusahaan dan yayasan TNI yang sering menimbulkan persoalan nasional.

Kiprah alumni Akademi Militer (1975) ini sebelumnya memang tidak banyak terdengar. Maklum, hal itu disebabkan oleh penugasannya yang lebih banyak berhubungan dengan masalah intelijen yang memang dituntut untuk berkarakter pendiam dan jarang sekali diekspos. Namanya kemudian mulai berkibar setelah menjabat Panglima Kodam (Pangdam) XVI/Pattimura & Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku, diteruskan dengan jabatan berikutnya sebagai Pangdam Jaya Maret 2003 – Oktober 2003. Karakter low profile itu harus dilakoni kembali tatkala Djoko Santoso dipercaya menjabat Wakil Kepala Staf TNI-AD 2003-2005, karena tugas seorang WAKASAD adalah berada di belakang layar sebagai penyedia semua kebutuhan-kebutuhan operasional dari KASAD.

Saat ini, Jenderal penerima tanda penghargaan Pingat Jasa Gemilang dari Singapura itu telah menjalankan tugasnya di tampuk tertinggi kepemimpinan TNI-AD selama lebih dari 2,5 tahun. Mengemban tugas memimpin institusi TNI-AD di masa reformasi ini cukup sulit; menahkodai sebuah organisasi yang sedang mereformasi diri dan mengarahkan perannya kepada TNI yang profesional, pengemban tugas menjaga kedaulatan negara dan keutuhan bangsa Indonesia , lepas dari kehidupan dunia politik. Sampai pada titik ini, Djoko Santoso yang juga penyandang gelar kesarjanaan S-2 Manajemen ini dinilai berhasil, baik dalam karir militer maupun dalam kepemimpinannya sebagai KASAD. ►tsl
[ Read More ]

Posted by REIGA (IPA 3) - - 0 komentar


Jenderal George Toisutta
Kepala Staf TNI AD



Jenderal TNI George Toisutta menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak 9 November 2009. Dia mengantikan Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo, S.IP. Sebelumnya, pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 1 Juni 1953, ini menjabat Panglima Kostrad (2007-2009).



Mantan Pangdam XVII Trikora dan Pangdam III Siliwangi Mayjen George Toisutta diangkat menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Letjen Erwin Sudjono yang dipromosi menjabat Kepala Staf Umum TNI yang sebelumnya dijabat Letnan Jenderal Endang Suwarya yang telah memasuki pensiun.


Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Djoko Santoso memimpin serah terima jabatan (Sertijab) dari pejabat lama Letjen Erwin Sudjono ke pejabat baru Mayjen George Toisutta, di lapangan Markas Komando Divisi I Kostrad Cilodong, Selasa (13/11/2007). Hadir antara lain mantan Menhankam/Pangab Wiranto, mantan KSAD Wismoyo Arismunandar, dan mantan Pangkostrad Bibit Walujo.


Seusai upacara sertijab, acara dilanjutkan dengan berbagai atraksi pasukan Kostrad. Atraksi itu, antara lain, terjun payung, atraksi penanganan teroris, serta gelar kesiapan pasukan dan persenjataan.



Mayjen George Toisutta sebelumnya menjabat Panglima Operasi (Pangkoops) TNI di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Pangdivif I Kostrad Jakarta dan dua kali sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Kodam), yaitu Pangdam XVII Trikora dan Pangdam III Siliwangi. Pria kelahiran Makassar, 1 Juni 1953, itu menamatkan pendidikan militer di Akabri pada tahun 1976. Mengawali karir militernya pada 1978 sebagai Komandan Pleton 1-Kipan-C Yonif-74/BS.

Sepuluh tahun kemudian diangkat sebagai Kasi-2 Ops Brigif -1/PIK Kodam Jaya, dan satu tahun kemudian dipercaya Wakil Komandan Yonif-201/JYB Kodam Jaya.

Ayah tiga anal alumni Sesko Angkatan Darat 1992 itu, kemudian dipercaya menduduki Kepala Staf Divisi-2 Kostrad, Kasdam Jaya pada 2003, Pati Mabes TNIB pada 2003 dan menjadi Panglima Divisi-1 Kostrad Jakarta 2004.

Tahuna 2005 diangkat sebagai Pangdam XVII/Trikora, dan Pangdam III/Siliwangi pada 2006. George juga sempat melaksanakan tugas dalam operasi militer di Timor Leste dan Nangroe Aceh Darussalam (NAD).

Kasad Jenderal Djoko Santosobertindak sebagai Inspektur Upacara tersebut mengatakan, bahwa kinerja suatu organisasi, termasuk organisasi Angkatan Darat yang memang dirancang untuk harus senantiasa dinamis, segar, energik, dan berkelanjutan. Upaya untuk mewujudkan hasil yang lebih baik dalam tujuan pembinaannya melalui pergantian pejabat diharapkan satuan-satuan akan memperoleh penyegaran, perubahan dan pembaharuan yang akan mengantarkan kepada kondisi satuan yang lebih baik dan lebih maju sehingga ke depan diharapkan satuan-satuan itu akan lebih dinamis, energik, dan berkinerja tinggi serta mampu melaksanakan tugas dengan paripurna.

Kostrad sebagai Kotama Pembinaan Angkatan Darat dan sekaligus sebagai Kotama Profesional TNI memiliki tugas pokok membina kesiapan operasional segenap satuan dalam jajaran komandonya untuk senantiasa siap melaksanakan tugas operasional pada tingkat strategis. Untuk mampu melaksanakan tugas pokok Kostrad dengan paripurna, maka setiap prajurit dan satuan Kostrad harus memiliki mobilitas yang tinggi, mampu bereaksi cepat sebagai satuan penangkal yang handal dan siap digerakan keseluruh wilayah nusantara, serta tanggap terhadap segala bentuk dan jenis ancaman yang mungkin timbul.

Lebih lanjut Kasad mengatakan perubahan yang dilakukan oleh jajaran TNI AD untuk menjadi lebih baik, lebih mampu menjawab tantangan yang senatiasa berkembang, dan berubah guna memantapkan jatidirinya sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang dan Tentara Nasional yang profesional adalah reformasi yang dilakukan TNI dan dikenal dengan reformasi internal TNI. Selanjutnya Kasad juga mengatakan kini TNI tidak lagi berpolitik praktis, tidak lagi berbisnis, karena unit-unit usaha TNI telah diserahkan kepada pemerintah. TNI juga sedang menunggu disahkannya Undang-Undang tentang peradilan militer pemerintah dan DPR setelah disahkan maka TNI AD akan siap melaksanakannya.

Dalam kesempatan wawancara dengan wartawan Kasad menyampaikan bahwa terpilihnya Pangkostrad yang baru sudah melalui tahapan seleksi yang panjang dan tidak terburu-buru. Dalam upacara serahterima jabatan Pangkostrad berlangsung cukup meriah dan dihadiri oleh para pejabat tinggi di lingkungan TNI dan Polri dan juga dihadiri oleh para Atase Pertahanan Negara Sahabat dan Persit Pusat Kartika Chandra Kirana Cabang Kostrad. Setelah upacara serahterima jabatan dilaksanakan gelar demonstrasi anti teror yang diperankan oleh Batalyon 323/Raider dengan sasaran melumpuhkan teroris yang menyandera pejabat. (Dispenad) ►tsl
[ Read More ]

Posted by REIGA (IPA 3) - - 0 komentar


Mohammad Mahfud MD
Ketua Mahkamah Konstitusi 2008-2011


Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, SH, SU, terpilih menjadi ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2011. Ia didampingi Abdul Muhktie Fadjar sebagai wakil ketua MK. Pemilihan berlangsung terbuka di ruang sidang pleno gedung MK, Jakarta, Selasa (19/8/2008). Mahfud menggantikan Jimly Asshiddiqie yang sudah dua periode menjabat ketua MK.

Pemilihan Ketua MK yang diikuti sembilan hakim konstitusi berlangsung dua putaran. Pada putaran pertama, Mahfud dan Jimly sama-sama meraih empat suara dan satu suara abstain. Pada putaran kedua, Mahfud unggul atas Jimly dengan 5-4 suara.

Mahfud, pria kelahiran Sampang, Madura, 13 Mei 1957, itu adalah alumnus dan guru besar Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, juga lulusan Fakultas Sastra dan Kebudayaan serta doktor hukum tata negara UGM. Sebelumnya, ia anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR dan mantan Menteri Pertahanan di era Presiden Gus Dur (Kabinet Persatuan Nasional). Ia terpilih menjadi hakim konstitusi di DPR dan dilantik menjadi hakim konstitusi pada 1 April 2008.



Suasana demokratis terlihat selama proses pemilihan. Mahfud, sesaat setelah terpilih, langsung menghampiri Jimly dan saling berjabat tangan. Jimly pun mengucapkan selamat dan mendukung ketua baru MK. Mahfud juga menilai Jimly Asshiddiqie telah membawa MK dikenal publik sebagai lembaga yang transparan dan akuntabel. Kemudian ia berjanji akan menjaga independensi dan netralitas MK serta bertindak sebagai negarawan dalam setiap keputusannya. Sekarang, saya menjadi negarawan, dulu politikus,'' kata Mahfud. Selama ini Jimly pun, selaku ketua MK, telah menunjukkan diri sebagai negarawan.

Sementara, pemilihan wakil ketua MK berlangsung lebih a lot dalam tiga putaran. Putaran pertama, empat hakim konstitusi meraih suara, yakni Abdul Mukthie Fadjar (dua suara), Maruarar Siahaan (dua suara), M Akil Mochtar (tiga suara), dan M Arsyad Sanusi (satu suara). Satu suara, abstain.

Sesuai Tata Tertib MK, jika belum ada yang meraih 50 persen suara, proses pemilihan dilanjutkan ke putaran kedua. Pada putaran kedua, Mukthie meraih empat suara, Maruarar tiga suara, dan Akil dua suara. Belum juga ada yang mencapai 50 persen suara. Pemungutan suara putaran ketiga dilakukan dengan memilih dua kandidat peraih suara tertinggi. Akhirnya, Mukhtie, lulusan Fakultas Hukum UGM pada 1970, terpilih dengan meraih lima suara, mengalahkan Maruarar yang meraih empat suara.


Hakim Mahkamah Konstitusi Periode 2008-2011
Ketua:
Moh Mahfud MD (DPR)
Wakil Ketua:
Abdul Mukthie Fadjar (Presiden)
Anggota:
Jimly Asshiddiqie (DPR)
Akil Mochtar (DPR)
Ahmad Shodiki (Presiden)
Maria Farida Indrati (Presiden)
Maruarar Siahaan (MA)
M Arsyad Sanusi (MA)
Muhammad Alim (MA)
[ Read More ]

Posted by REIGA (IPA 3) - - 0 komentar


Djoko Kirmanto
Menteri Pekerjaan Umum


Dia kembali berkiprah ke habitatnya. Mantan Sekjen Depkimpraswil yang mengawali karir di Departemen Pekerjaan Umum (PU) sebagai Site Engineer Pembangunan Pondasi Jembatan Karang Semut, Yogyakarta tahun 1969-1971,ini dipercaya menjabat Menteri PU Kabinet Indonesia Bersatu. Dia dan segenap karyawan menyambut gembira kembalinya nama departemen ini, DPU.



Djoko Kirmanto, bagi kalangan pejabat /karyawan di lingkungan Departemen ini adalah sosok yang bekerja keras. Dia mulai meniti karir di Departemen PU sejak 1970 menjadi pegawai harian pada Prosida Ditjen Air. Di kalangan rekan-rekannya di Dep. PU, pria kelahiran Pengging (Klaten Jawa Tengah), tanggal 5 Juli 1943 dikenal akrab dengan rekan sejawat dan anak buah dan selalu peduli terhadap masyarakat bawah.

Posisi terakhir, Djoko Kirmanto sebelum pensiun pada November 2003 sebagai Sekjen Depkimpraswil di bawah Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah, Soenarno. Sebelumnya semasa Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah (Kimbangwil) yang dipimpin Erna Witoelar, Djoko Kirmanto menjabat sebagai Dirjen Pengembangan Permukiman mulai dari tahun 1999 sampai tahun 2001.

Ayah dari tiga orang anak ini menamatkan pendidikan terakhirnya di Land and Water Development IHE - Delft Belanda sehingga meraih gelar Dipl. HE, sedangkan di Indonesia Djoko mendapatkan gelar insinyur dari Tehnik Sipil Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Djoko yang beristrikan Sri Suwarningsih ini mengawali karirnya di Departemen PU sebagai Site Engineer Pembangunan Pondasi Jembatan Karang Semut, Yogyakarta tahun 1969 sampai 1971, kemudian menjadi Pegawai Prosida Ditjen Air.

Riwayat karirnya berturut-turut Asisten Perencana Proyek Irigasi Sadang Sulsel, Deputi Teknik Proyek Pekalen Sampean Jatim, Deputi Kepala Staf Teknik Proyek Irigasi IDA Jakarta. Pernah menjabat sebagai Pemimpin Proyek Banjir Jaya Ditjen Air, Inspektur Jenderal , Direktur Bina Program Direktorat Cipta Karya, serta Asisten I bidang Pengembangan Pembangunan Perumahan Negara.

Setelah pensiun, Djoko masih sempat menjabat sebagai Dewan Pengawas (Dewas) dari BUMN di bidang perumahan, Perum Perumnas. Di samping itu juga pernah menjabat sebagai Komisaris Bumi Serpong Damai.

Dalam karirnya, dia sangat perhatian pada sektor perumahan, serta merupakan salah satu yang mendorong pembangunan perumahan secara horisontal di kota-kota besar sebagai upaya mengurangai permukiman kumuh. Djoko dalam salah satu pertemuan dengan wartawan pernah mengatakan, timbulnya permukiman kumuh ditengah kota disebabkan warga yang ingin tinggal tidak jauh dari lokasi tempatnya bekerja. Akhirnya mereka membangun rumah di areal yang dilarang seperti bantaran kali karena harganya jauh lebih murah. ►tsl
[ Read More ]

Posted by REIGA (IPA 3) - - 0 komentar


dr Usman Chatib Warsa SpMK PhD
Berobsesi Ubah Budaya Akademik UI

Sesaat setelah terpilih menjabat Rektor Universitas Indonesia (UI) periode 2002-200t, Usman Chatib yang sebelumnya menjabat Pembantu Rektor I UI menyatakan, program utamanya adalah akan berupaya mengubah budaya akademik UI secara egaliter dan profesional, bersih, tertib dan akrab. Langkah pertama adalah memperbaiki sistem administrasi UI, dimulai dengan pembentukan Pusat Administrasi Universitas. Sistem yang lebih terpusat dengan memenuhi standar internasional.


Perbaikan administrasi menuju manajemen yang lebih transparan ini, kata Usman, untuk membangun kepercayaan di UI. “Kalau sudah muncul kepercayaan, usaha lainnya insya Allah akan lebih mudah," jelasnya.


Rektor UI ini juga ingin meningkatkan pendapatan kampus dari usaha atau kerjasama dengan pihak lain sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dan meningkatkan bea siswa bagi mahasiswa yang kurang mampu. Ia juga minta agar MWA terus meningkatkan kerjasama dalam pengembangan SDM maupun pencarian dana.



Usman mengatakan, untuk memimpin UI dalam statusnya sebagai Badan Hukum Milik Negara, ia membutuhkan dukungan seluruh sivitas akademika. "Tanpa dukungan ini, ia selaku rektor tidak akan bisa berbuat banyak. Karena itulah, ia mengajak seluruh calon rektor untuk bekerja sama membenahi UI. “Terutama Pak Martani, ide-ide dan kemampuannya untuk memperbaiki administrasi dan manajemen UI sangat diperlukan," pinta Usman.



Setelah melalui proses pemilihan yang ketat dan panjang, dr Usman Chatib Warsa SpMK PhD (55) terpilih menjadi Rektor Universitas Indonesia (UI) periode 2002-2007. Usman memperoleh 15 suara, unggul tipis dari Prof Dr Martani Huseini 14 suara, dalam pemungutan suara Majelis Wali Amanat (MWA)-UI di Kampus UI Depok, Rabu 14/8/02.


Sementara, Martani mengatakan, proses demokrasi dalam pemilihan rektor ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi UI. Meskipun ia gagal menjadi rektor, Martani menyatakan tetap akan memberikan bantuan dan masukan ide-ide untuk membangun UI. “Konsep three in one yang saya buat tetap akan diusulkan pada Pak Usman.Saya yakin, beliau juga akan memperhatikan masukan dari mana saja demi kemajuan UI," ujarnya.
[ Read More ]

Posted by REIGA (IPA 3) - - 1 komentar


Prof. Dr. Bambang Sudibyo (1)
Sentuhan Politik Sang Akademisi

Guru Besar Universitas Gadjah Mada yang juga mantan Menteri Keuangan RI seorang akademisi yang memiliki sentuhan dengan politik dan bisnis. Oleh karena itu ketika ia mengajar flavournya juga terasa lain. Menurutnya, ekonomi Indonesia rusak seperti sekarang ini, lebih banyak oleh karena settingnya yang rusak, bukan oleh karena pranata ekonomi yang rusak. Sekarang ini, katan mantan Ketua Umum ISEI ini, ekonomi Indonesia dibungkus oleh tiga lapis risiko yakni risiko sosial, risiko polkam dan risiko global.

Sebagai seorang ekonom, Bambang memiliki kepedulian terhadap permasalahan dunia politik dengan terus memantau perkembangan politik di Indonesia. Meskipun Dosen Teladan II tahun 1989 ini memiliki sentuhan dan pemikiran politik dan pernah ikut mendirikan partai politik (Partai Amanat Nasional), namun ia mengakui bahwa dirinya bukan seorang praktisi politik.



Ia menjaga betul keterlibatannya dalam dunia politik, hanya sebatas sumbangsih pemikiran saja. Karena ia melihat adanya keterkaitan yang erat antara politik dan ekonomi. Sedangkan hukum dianggapnya sebagai produk dari proses politik. Semetara ekonomi diwadahi oleh kerangka kebersamaan politik. "Jika kerangkanya saja sudah tidak benar maka kegiatan ekonominya juga tidak benar," kata mantan Ketua Dewan Ekonomi (November 1998-April 1999), ini dalam percakapannya dengan Atur Lorielcide Paniroy dan Ysak Sahat Wartawan Tokoh Indonesia DotCom.

Sejak ada peraturan pemerintah tentang status PNS dalam partai poltik, penerima penghargaan pengabdian kepada negara 20 tahun, pada tahun 1999, ini memutuskan untuk meninggalkan politik praktis. Kalau dibilang ia seorang politisi, ia pikir bukan, tapi ia adalah yang peduli terhadap politik.

Bambang Sudibyo lahir di Temanggung, Jawa Tengah, 8 Oktober 1952. Ia adalah anak guru agama yang juga berprofesi sebagai petani tembakau dan padi di Temanggung. Bambang adalah anak kelima dari 11 bersaudara. Masa kecil bersama keluarga sampai beranjak remaja ia jalani di desa sekitar Temanggung.

Ia menempuh pendidikan dasar di kotanya, Temanggung. Setelah lulus SD kemudian masuk ke SMP Negeri 2 Temanggung dan melanjut ke SMA Negeri 1 Temanggung. Setiap pagi menuju sekolah ia mengayuh sepeda dari desa ke Temanggung.

Hingga Pada tahun 1972, saat ia berumur 18 tahun, akhirnya Bambang muda merantau ke kota Yogya mencari ilmu yang lebih tinggi. Ia diterima di jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Orangtuanya habis-habisan mendukungnya dalam dana, padahal di keluarganya masih ada 6 adiknya, Tetapi dengan cita-cita yang tinggi semua itu ia jalani dengan semangat yang kuat. Syukurlah semua kesepuluh saudaranya dapat bersekolah semua hingga perguruan tinggi. Bambang berhasil menuntaskan kuliah S1 sebagai sarjana ekonomi dari UGM tahun 1977.

Ayahnya seorang guru yang memiliki idealisme yang tinggi luar biasa. Untuk ukuran pada waktu itu, ayahnya dikenal sebagai orang yang visioner, sebab tidak mungkin untuk seorang guru yang hanya memiliki beberapa hektar tanah berani menyekolahkan anaknya ke Yogya dan Semarang.

Ayahnya seorang yang mau melihat anaknya maju. Ketika ia dan saudara-saudaranya bersekolah, bisa dikatakan hampir seluruh penghasilan yang ada dalam keluarga, seluruhnya diberikan kepada anak-anaknya dan semua digunakan untuk menyiapkan mereka untuk hidup kemudian hari, terutama dalam mencapai ilmu pengetahuan. “Jadi begitu amat besar hutang kami kepada orangtua.” kenangnya.

Selesai dari bangku kuliah, ia mendapt tawaran untuk menjadi dosen di UGM. Sejak tahun 1978, Bambang pun mulai mengajar di almamaternya. Padahal waktu itu, sesungguhnya ia ingin sekali bekerja di Bank Indonesia dan bisa saja ia bekerja di BI, Depkeu, atau di bank-bank dan di bisnis besar. Karena tidak sulit bagi seorang sarjana akuntansi dalam memperoleh pekerjaan di Bank Indonesia, yang kesarjanaannya masih sangat langka. Hingga ada yang namanya tunjangan kelangkaan khusus untuk lulusan akuntansi.

Tetapi ia memilih menjadi dosen di UGM. Ayahnya sangat menginginkan ia menjadi dosen di UGM. Ia memilih jalan hidup ini oleh karena sikap hormat kepada ayah dan ibunya dan sebagai rasa ucapan terimakasih kepada orang tuanya yang telah membimbing dan dengan habis-habisan memberikan yang terbaik untuknya. Karena bagi ayahnya berprofesi sebagai dosen atau guru memiliki makna yang tinggi.

Pengajar Riset Akuntansi Manajemen pada program Pascasarjana UGM 1997-1999 ini, selalu mengingat ayahnya seorang yang sederhana, tetapi dikenal sebagai tokoh intelektual, bukan seperti orang kebiasaan. Berbeda dari masyarakat sekitar yang pada umumnya seorang petani. Beliau dapat memiliki visi-visi yang maju ke depan yang tidak kalah dengan visi masyarakat perkotaan pada waktu itu, untuk ukuran waktu itu ayahnya adalah seorang yang berwawasan sangat luas dan berpikiran maju dan menjadi jalan lebar bagi Bammbang untuk maju.

Walaupun dari segi materi tidak memberikan banyak, tetapi dari sisi visi dan wawasan untuk seorang guru di desa bisa dibilang maju meninggalkan rekan-rekannya. Ayahnya itu sangat menghargai terhadap intelektualisme. Contohnya ia melihat pendidikan adalah masa depan untuk anak-anaknya, pendidikan adalah cara menerobos untuk maju, anak-anaknya tidak pernah disiapkan untuk menjadi petani, dan menjadi manusia yang hanya berpikir setting lokal saja tetapi yang ia lihat adalah manusia yang global. Beliau melihat anak-anaknya harus menjadi manusia yang intelektual.

Ia bisa menangkap perasaan ayahnya itu sehingga memutuskan untuk menjadi seorang pengajar. Idealisme ayahnya benar-benar tertanam dalam dirinya, walaupun demikian Bambang berkembang menjadi dirinya sendiri. Pengaruh orangtua sangat besar terutama sang ibu yang memberikan teladan kesabaran.

Bimbingan dari orangtua adalah unsur pertama dalam pembentukan pandangan hidupnya, kendati perkembangan selanjutnya kebanyakan oleh karena upaya-upayanya sendiri, seperti membaca buku bergaul dan sebagainya tetapi yang pertama adalah. Pandangan hidupnya sangat juga dipengaruhi oleh agama. Ia percaya menjadi seorang muslim adalah selalu ingat bahwa hidupnya itu adalah sebuah pengabdian kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Jadi apapun yang dilakukan adalah sebuah pengabdian kepada-Nya. Pengabdian itu bermakna luas sekali, bekerja untuk-Nya, berkeluarga untuk-Nya, menjabat ini, menjabat itu, belajar itu semua adalah pengabdian kepada-Nya.

Memang, hobi utama Bambang sejak dulu adalah membaca. Tema-tema bacaannya tidak hanya terbatas pada bacaan ekonomi saja, melainkan juga bacaan-bacaan agama, buku-buku filsafat, sosial, dan budaya. Selain membaca ia juga senang menanam bunga, ia seorang penggemar bunga. Kalau pulang ke Yogya, kegiatan yang rutin dilakukannya adalah merawat dan menanam koleksi bunga di rumah. Sementara olahraga yang dilakukan hanya jalan kaki ringan, baik ketika di Jakarta maupun ketika di Yogya. Hampir setiap minggu ia berada di Jakarta selama 3 hari, sedangkan di Yogya 4 hari.

Pada tahun 1979 ia menikah dengan Retno Sunarminingsih yang berasal dari keluarga guru. Setelah menikah, isterinya menjadi dosen farmasi di UGM. Istrinya kemudian membuktikan bahwa dirinya menjadi dosen bukan karena KKN dengan suaminya. Terbukti, karir akademik sang istri pun istimewa. Ia kini menjabat sebagai salah seorang Wakil Rektor bidang Penelitian di UGM dengan menyandang gelar profesor doktor.

Pernikahannya menghadirkan dua anak yang berbakat dan cerdas. Anaknya yang paling besar, Dananta Adi Nugraha, kuliah di fakultas ekonomi jurusan akuntansi. Padahal ketika dulu ingin sekali menjadi insinyur, namun ketika berada di kelas tiga SMA, waktu itu Bambang dilantik menjadi menteri keuangan, cita-cita anaknya berubah dari insinyur menjadi sarjana ekonomi. Anakn kedua, Harintho Budhi Wibowo, mengikuti kegemaran ibunya yaitu suka sekali dengan musik. Ia memiliki koleksi musik yang banyak.

Sebagai orangtua, Bambang mengaku kurang sensitif terhadap musik. Namun ia dan isterinya memiliki kesamaan yang sama yaitu sama-sama menyukai lukisan. Menyukai tidak lantas berubah harus memiliki. Terhadap lukisan yang mahal yang tidak mampu dibelinya, ia tidak memaksakan diri untuk memilikinya.

Menikah ternyata bukan halangan bagi Bambang untuk berkarir di bidang akademik. Pada tahun 1979 ia dikirim oleh negara untuk mengambil program MBA di Universitas North Carolina, AS. Desember 1980 ia berhasil menyelesaikan studinya dan kembali ke tanah air. Kesempatan studi ke luar negeri kembali diterimanya pada Januari 1982. Ia pun kembali meninggalkan tanah air untuk mengenyam pendidikan di Universitas Kentucky sampai tahun 1985 untuk mengambil program doktor bidang business adminitration.

Setelah pulang ke Tanah Air, ia kembali mengajar di UGM. Pada tahun 1988 ia bergabung dalam proses pendirian MM UGM. Kemudian menjadi salah satu anggota pengurus atau anggota direksi dari program MM UGM, serta menjadi pengelola bidang program Keuangan. Pada tahun 1988 ia banyak aktif di pusat studi Pusat Pengkajian Startegi dan Kebijakan (PPSK) yang diketuai Amien Rais di Yogya. Tahun 1989 ia diangkat menjadi wakil direktur program dan pengelola akedemik. Di tahun 1993 ia dipromosikan menjadi Direktur program MM UGM, sampai tahun 1999.

Ketika itu ia berhenti menjadi direktur MM UGM karena diangkat oleh Presiden Abdurrahman Wahid menjadi menteri keuangan dan hanya berjalan selama kurang dari satu tahun, karena pada Agustus 2000 terjadi risafel kabinet dan ia termasuk menteri yang diganti.

Sejak tahun 1998 menjadi komisaris BPPN X, ketika Tanri Abeng menjabat Menteri BUMN. Selain pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan RI, sesuai dengan undang-undang, ia juga menjabat sebagai wakil ketua dewan komisaris Pertamina, serta menjadi anggota Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) yang diketuai Kwik Kian Gie.

Pendidikan Bisinis dan Politik
Selain akrab dan berpengalaman dengan dunia perguruan tinggi, Bambang juga banyak teribat dalam bidang konsultasi bisnis. Karena ia percaya dua hal yang penting dalam dunia ini yaitu politik dan bisnis. Dua hal ini, menurutnya, sangat menentukan jalannya kehidupan sebuah bangsa. Karena jika sudah ada kesadaran bahwa hal itu penting, tidak mungkin hanya pasif saja atau sebagai penonton, tetapi harus terlibat di dalamnya.

Itulah juga alasannya mengapa ia mendirikan sekolah bisnis yang sekarang ini hadir di Jakarta, karena tidak lepas kepeduliannya terhadap dunia bisnis di Indonesia dan memandang bisnis itu penting. Baginya profesi tersebut juga memberikan pendapatan tambahan bagi keluarga. Ia bersama isterinya juga aktif dalam berbagai usaha penelitian di berbagai pusat penelitian di Universitas Gadjah Mada.

Ia bisa dibilang seorang akademisi yang memiliki sentuhan dengan politik dan bisnis. Oleh karena itu ketika ia mengajar flavournya juga terasa lain. “Pendidikan ekonomi di Indonesia selama ini terlalu steril dan naif, seakan-akan berjalan dalam ruang vacum, terlepas dari setting politik, sosial, dan setting global. Padahal, setting tersebut memiliki pegaruh yang besar sekali. Ekonomi Indonesia rusak seperti sekarang ini, lebih banyak oleh karena settingnya yang rusak, bukan oleh karena pranata ekonomi yang rusak,” paparnya.

Sebagai seorang ekonom, Bambang memiliki kepedulian terhadap permasalahan dunia politik dengan terus memantau perkembangan politik di Indonesia. Meskipun memiliki sentuhan dan pemikiran politik dan pernah ikut mendirikan partai politik, namun ia mengakui bahwa dirinya bukan seorang praktisi politik. Ia menjaga betul untuk terlibat dalam dunia politik, hanya sebatas sumbangsih pemikiran saja. Karena ia melihat adanya keterkaitan yang erat antara politik dan ekonomi. Sedangkan hukum dianggapnya sebagai produk dari proses politik. Semetara ekonomi diwadahi oleh kerangka kebersamaan politik. Jika kerangkanya saja sudah tidak benar maka kegiatan ekonominya juga tidak benar.

Di bidang sosial dan politik, ia menjadi Anggota MPR RI Fraksi Utusan Golongan, sejak Mei 2001-2004 mewakili ISEI. Ia juga menjabat Bendahara PP Muhammadiyah 2000-2005. ia juga ikut mendirikan ICMI tahun 1990 dan menjabat Ketua Bidang Ekonomi Sumberdaya 1990-1995 dan Anggota Dewan Pakar 1995-2000 di organisasi itu. Selain itu, ia juga ikut mendirikan dan menjadi anggota Majlis Amanat Rakyat (MAR), 1998, serta ikut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) tahun 1998, dan menjabat sebagai Ketua Dewan Ekonomi pada November 1998-April 1999. (Bersambung)
[ Read More ]